Mulai Dulu Baru Bicara !!

Picture1e

Siprianus Musi

“Saya ingin membagikan pe-ngetahuan ke lebih banyak orang lagi. Saya berharap apa yang saya lakukan hari ini nantinya dapat diterus-kan oleh anak, cucu saya”.

              Demikian kata Sipria-nus Musi, begitu namanya dikenal. Bukan tanpa alasan beliau banyak dikenal, dedika-si dan pengabdiannya yang membuatnya dikenal luas.        Ketua kelompok Um-ma Pande ini telah cukup banyak membantu dan menjadi penggerak mas-yarakat. Kesibukannya sebagai petani tidak men-jadi kendala melakukan pendampingan bersama petugas lapangan YSD. Hujan dan terik terkadang menerpa ketika mereka menelurusi jalan-jalan setapak menuju rumah warga.

Sebagai manusia beliau juga terkadang mengeluh. Bukan karena harus menelusuri jalan yang licin dan berbatu. “Saya me-ngeluh karena melihat warga yang masih acuh terhadap prog-ram pendampingan yang ada”. Lanjutnya, masih ada warga yang belum sadar mengapa pendam-pingan itu penting. Masih ada warga yang terpola dengan pola pendampingan lama yang membe-rikan imbalan.

LSM oleh sebagian warga dilihat sebagai sumber pengha-silan yang akan memberikan ban-tuan berupa uang, barang, dll. “Padahal kalau kita menjadi peta-ni mandiri yang cerdas, saya rasa uang dan barang pasti bisa kita miliki tanpa bantuan pihak manapun”, tegas beliau. Sebagai ketua kelom-pok, dia berharap, dengan ketekunan mengolah lahan secara alami akan meningkatkan penda-patan dan mencipakan masyarakat yang ber-daya.

“Kita juga harus mengolah hasil de-ngan cedas dan bijaksana, agar memiliki daya jual dan daya saing yang tinggi”, ung-kapnya. Untuk mencapai harapan itu, lanjut Bapa Roby (sapaan akrabnya), dia sudah mulai membuat pupuk organik secara man-diri. Dia akui pupuk ini sangat menyuburkan tanaman dan hasilnya memuaskan.

“Uang untuk beli pupuk kan bisa dipa-kai untuk beli ikan”, beliau bekelakar. Ayah 3 orang anak ini juga bercerita,dulu sebelum menggunakan pupuk organik, untuk 1 ha dia panen 2 karung padi, tetapi setelah meng-gunakan pupuk itu, hasilnya melonjak menja-di 20 karung.

“Memang masih banyak yang ragu, tetapi harus disadari sudah beberapa warga merasakan manfaatnya. Warga hanya perlu didampingi lebih intensif lagi”, tegasnya mengakhiri wawancara.(N)

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *