Semua Orang Itu Guru

“Belajar sama-sama, bertanya sama-sama, kerja sama-sama, semua orang itu guru, alam raya sekolahku, sejahterahlah bangsaku” Begitulah petikan lagu pada pembuakaan kegiatan peningkatan kapasitas 10 orang tutor PAUD dari Umma Pande/Peghe dan Komunitas Bunga Bakung Sumba Barat Daya (SBD). Bukan hanya sebagai lirik yang dilantunkan, harapannya akan menjadi nilai-nilai yang terus di perjuangkan, disebarluaskan dan diwujud nyatakan di desa-desa. Kegitaan berlangsung selama 2 hari sejak tanggal 19-20 Januari 2015 bertempat di aula SOS Sumba. Kegiatan dilaksanakan sekreatif mungkin oleh team fasilitator kreatif Yayasan Sosial Donders untuk menciptakan rasanyaman bagi peserta. Bernyanyi, menari, menggambar dan bercerita tidak terlepas dari proses pelatihan. Mengutip kata salah seorang peserta “Kegiatan hari ini sangat menyenangkan dan harus sering dilakukan “.

Pada bagian awal peserta diajak untuk memetakan potensi lingkungan yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi anak. Pemetaan dilakukan secara kreatif dengan menggambarkan denah lingkungan, mulai dari lokasi PAUD, rumah tutor, pepoonan sekitar, hewan yang ada dan konsi lingkuang lainnya. Dengan ini harapannya tutor dapat menciptakan alat belajar yang lebih kreatif dan tentunya berwawasan lingkungan serta lebih dipahami oleh anak. Disela-sela kegiatan peserta juga disuguhi dengan beberapa permainan yang tentunya menggunakan bahan yang ada dilingkungan sekitar.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah peserta juga di bekali dengan pengetahuan tentang kesehatan, dan bagaimana mengembangkan karakter dan bakat anak. Dengan materi yang mudah dipahami dan dilakukan beberapa simulasi sangat membantu proses transfer pengetahuan. Pada prosenya peserta juga sedang dilatih untuk lebih percaya diri dengan memberi kesempatan pada proses presentasi, memandu bernyayi, dan memberikan ide serta kontribusi yang dapat mendukung proses belajar. Pada akhirnya pengetahuan, cerita, serta pengalaman baik warga akan di kumpul, diramu dan segera akan dibagikan ke lokasi pendampingan dalam bentuk modul belajar seperti tujuan kegiatan. Dengan demikian Proses belajar yang lebih kreatif, berkarakter, bermartabat, dan berwawasan lingkungan akan lebih cepat terwujud (N).

YAYASAN PENGEMBANGAN KEMANUSIAAN DONDERS

YPK-DONDERS berdiri secara resmi pada tanggal 7 Januari 2010 dengan diterbitkannya AKTA PENDIRIAN dari Kemenkumham RI dengan nomor pendirian: AHU–3785.AH.01.04., Tahun 2010. tandatangan Notaris Budiono Widjaja, SH. NWP (Nomor Wajib Pajak) dikeluarkan oleh Kantor Pajak Waikabubak dengan nomor 02.958.548.6-926.000. Akta ini diperbaharui pada hari Jumat, 04 Desember 2015 dengan Nomor Pengesahan: AHU-0029164.AH.01.12.Tahun 2015. Dengan pembaharuan akta ini, maka nama lama YAYASAN SOSIAL DONDERS diubah menjadi YAYASAN PENGEMBANGAN KEMANUSIAAN DONDERS (YPK-Donders). Sesungguhnya sejarah berdirinya Yayasan ini sudah dimulai pada tahun 2008 berdasarkan hasil keputusan Kapitel Provinsi Redemptoris Indonesia. Amanat Kapitel ini ditindaklanjuti dengan lokakarya di tingkat Konventu yang membahas secara detil masalah-masalah sosial, khususnya yang ada di wilayah-wilayah pelayanan Kongregasi Redemptoris di Indonesia. Hasil lokakarya ini kemudian digodog oleh Badan Pengurus Yayasan ke dalam perangkat dasariah profil lembaga: Visi, Misi, Program-program Strategis, Divisi-divisi, Aktifitas-aktifitas Kunci, Prinsip, Nilai dan Pendekatan-pendekatan spesifik lembaga. Tujuan utama pendirian YPK-Donders pada mulanya adalah keinginan para konfrater Redemptoris untuk mengakomodasi semua karya sosial para konfrater di bawah satu lembaga yang berstatus hukum. Dalam perjalanannya, YPK-Donders memberikan fokus perhatiannya kepada karya-karya pengembangan kemanusiaan berdasarkan telaahan Visi dan Misi lembaga, dimulai di seluruh wilayah Sumba. Pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, YPK-Donders masih lebih banyak memberikan fokus pelayanannya di Kabupaten Sumba Barat Daya, khususnya di usaha pendampingan warga desa, organisasi warga desa dan pemerintahan desa dalam perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa. Untuk memberikan tekanan kepada Visi dan Misi lembaga, YPK-Donders mulai mengembangkan karya pelayanan kepada “Komunitas Berkebutuhan Khusus” di 2 desa (Kalena Rongngo/kecamatan Kodi Utara dan Ate Dalo/kecamatan Kodi). Anggota komunitas ini sebagian besar adalah para pencuri/perampok dan mantan pencuri/perampok. Inisiatif ini dimulai pada awal tahun 2010 dengan assesment ke desa-desa kantong pencuri/perampok di wilayah Kodi dan Kodi Utara. Dari komunitas inilah muncul gagasan “Umma Peghe/Umma Pande” sebagai medium pembelajaran warga yang berbasis pada kearifan lokal Sumba. “Umma Peghe/Umma Pande” sekarang dikembangkan sebagai strategi pendekatan transformatif dan inovatif yang mengedepankan aset, potensi dan kekuatan-kekuatan lokal warga. Gagasan ini yang sekarang menjadi semakin kuat dalam 4 poros gerakan warga dampingan YPK-Donders: menuju kepada desa-desa yang bisa “Berdikari secara ekonomi”, “Bertenaga/berdaya secara sosial”, Bermartabat secara budaya”, dan “Berdaulat secara politik”. Sekarang ini ada 2 Umma Peghe di Ghombol/Kadaghu Tana/Kodi Utara, Mareha/Tanjung Karoso/Kodi dan 1 di desa Dikira/Wewewa Timur. Pada pertengahan bulan Oktober 2013, warga dari 10 kampung di desa Watu Kawula yang bergabung dalam 1 kelompok tani Gollu Dapi meminta YPK-Donders untuk mendampingi mereka dengan mereplikasi gagasan Umma Peghe/Pande. Proses pembangunan Umma Pande dimulai dengan sosialisasi, diskusi dan upaya membangun gerakan kekuatan lokal warga: dimulai dengan pembebasan sebidang tanah untuk lokasi pembangunan Umma Pande Gollu Dapi. Warga juga bergotong-royong mengumpulkan kayu, bambu, batu karang. Sekarang Umma Pande sudah diresmikan dan sedang dalam pembenahan fungsi pemakaiannya. Gagasan Umma Pande sebagai medium pembelajaran warga juga sedang direplikasi di Kelompok Tani Ndua Awa, desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat. Pengalaman pendampingan “Komunitas Berkebutuhan Khusus” ini menguatkan YPK-Donders secara ke dalam untuk lebih berani mengembangkan karya-karya kemanusiaan dan membangun hubungan kerja dengan para pihak untuk penegakan martabat kemanusiaan yang lebih luas.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *