Kita Harus Berlari lebih Cepat
“Kalau kita tidak bekerja jangan harap bisa merasakan hidup yang lebih baik. Sebagai manusia kita juga wajib mempertanggung jawabkan karunia yang Ia berikan. Tangan, kaki, mulut dan anggota tubuh lainnya harus benar-benar dimanfaatkan demi kesejahteraan keluarga dan orang lain”.
Itu ungkapan Ama Reni (panggilan Martinus Bulu Doru) tentang makna kerja keras. Tenang, ramah, aktif dan bertanggungjawab membuat dirinya banyak dilibatkan dalam pengambilan keputusan di kelompok dan desa. Dia juga bertugas sebagai guru agama di stasi Bina Wero, Desa Dikira.
Selain itu, dia kreatif. Contohnya, ia telah mengembangkan beberapa jenis pupuk dan pestisida organik yang terbukti ampuh. Sebagian dia pakai sendiri, sebagian lain dia berikan gratis kepada anggota kelompok/warga desa lain sebagai promosi, dan ada pula yang sudah dijual.
Lainnya, guru agama di Stasi Bina Wero (Desa Dikira) ini juga membuka lahan sayur. Dia tertarik menanam sayur karena sangat laku. “Saya menanam sayur untuk nantinya dijual dan dikonsumsi sendiri”. Saat ini ada 19 bedeng yang siap ditanami sayuran dan kacang-kacangan dengan cara tumpangsari.
Secara khusus dia berterima kasih pada mas Bambang (pendamping dari YSD) yang banyak membantunya.
“Kami difasilitasi dan aktif mengunjungi kelompok yang lokasinya cukup jauh serta dengan iklas membagikan pengetahuan-nya. Pada bagian akhir ia menyatakan, “Sampai kapan lagi kita dibantu. Kita harus berlari lebih cepat agar orang lain juga dapat merasakan apa yang kita alami saat ini ***